Penyebab Kerusakan Aki pada Motor


Bila mobil/motor Anda tak bisa distarter, atau daya sinar lampu redup, sering sekali aki/accu yang disalahkan. Padahal belum tentu asal usul penyebabnya adalah aki. Fungsi utama aki dalam mobil/motor adalah sebagai penyalur daya untuk menghidupkan mesin, dan juga sebagai penyedia tenaga cadangan bagi keperluan mesin dan aksesoris kelistrikan dalam mobil (seperti AC, pelacak GPS, audio system) yang tidak dapat dipenuhi oleh alternator (dinamo ampere/pengisian/cas) mobil/motor.
Bisa saja memang akinya yang sudah melebihi batas umur penggunaannya, ataupun memang akinya yang sudah rusak/soak dan mengakibatkan mesin tidak bisa distarter/dihidupkan. Tapi ada begitu banyak komponen kelistrikan yang terangkai dan bekerja sama dengan aki pada kendaraan, dan mungkin salah satu dari komponen tersebut yang menjadi akar permasalahan atau penyebab soak atau rusaknya aki/accu mobil/motor. Beberapa di antaranya adalah:
  1. Alternator/Dinamo Cas
    Ada dua fungsi utama alternator: sebagai penyedia sumber listrik untuk menjalankan aksesoris kelistrikan pada mobil/motor (lampu, AC, audio system, TV, pelacak GPS, dsb) dan sebagai pengisi ulang daya kembali ke aki, dengan kata lain, sebagai charger aki. Nilai tegangan yang dihasilkan oleh alternator yang bagus dan normal adalah pada kisaran 13.4V – 14.8V. Bila alternatornya lemah, atau ada masalah, maka aki sebagai penyedia tenaga listrik cadangan yang harus bekerja ekstra keras untuk menyuplai tenaga menjalankan lampu, AC, radio, dsb. sampai aki tsb tekor/tidak mampu menyediakan tenaga listrik lagi.
  2. Regulator/Kiprok
    Fungsi regulator adalah mengatur dan membatasi aliran listrik yang masuk dari alternator ke aki. Pada kebanyakan mobil, regulator sudah menjadi bagian dari alternator. Pada motor, letaknya dekat di aki, dan dinamakan kiprok. Regulator yang baik akan mampu membatasi aliran listrik yang masuk ke aki pada batas atas 14.8V. Bila regulator rusak, tegangan yang masuk ke aki bisa di atas 15V, dan ini akan menimbulkan overcharging/overcas pada aki. Bila overcharging terjadi, maka suhu aki akan naik, air dalam aki bisa mendidih dan menguap hingga sel di dalam aki menjadi kering. Bila aki sudah kering, sering sekali terjadi short-circuit/arus pendek pada internal aki, yang mengakibatkan aki rusak.

  3. Dinamo Starter
    Dinamo starter bertugas untuk menghidupkan dan menjalankan perputaran roda gila/roda angin pada mesin untuk pertama kalinya. Untuk keperluan ini, dinamo starter menarik arus dari aki. Dinamo yang bermasalah akan menarik arus yang terlalu tinggi dbanding normal untuk menjalankan tugasnya, sehingga aki perlu bekerja keras untuk memenuhi permintaan dinamor starter. Ini bisa menyebabkan kerusakan internal pada aki. Bila keadaan ini terus berlangsung, aki akan cepat tekor dan rusak.
  4. Tali kipas / V-belt / Timing-belt
    Tali-tali penghubung/penarik alternator yang sudah aus bisa menyebabkan perputaran dinamo dalam alternator kurang maksimal, sehingga aliran listrik yang dihasilkan oleh alternator tidak memenuhi kebutuhan mesin dan aki.
  5. Kabel-kabel penghubung
    Kabel-kabel listrik penghubung aki ke alternator, aki ke aksesoris tambahan yang sudah aus, berkarat, korosi, longgar, atau terkontaminasi bisa menyebabkan aliran listrik yang tidak maksimal. Selain itu, kabel yang terkelupas dan menyentuh bagian logam dari mobil bisa menyebabkan grounding-out, di mana tenaga aki mengalir ke luar tanpa disadari hingga aki tekor.
  6. Sekring
    Sekring yang putus/rusak akan memutuskan rangkaian kelistrikan dalam mesin, dan secara otomatis dinamo starter atau aki takkan bekerja.
  7. Perilaku penggunaan kendaraan
    Aki mobil/motor dirancang untuk penggunaan SLI (Starting Light Ignition). Ini berarti voltase/tegangan aki mobil/motor harus selalu dalam keadaan tinggi. Bila kendaraan hanya digunakan sekali seminggu, atau hanya untuk jarak tempuh dekat dari rumah ke supermarket terdekat dengan AC menyala penuh, maka hal ini hanya akan menyebabkan pengecasan/pengisian aki yang tidak optimal. Aki baru bisa dicas secara optimal bila perputaran mesin dan alternator sudah optimal, cukup lama, dan sebanding dengan daya yang telah dikeluarkan oleh aki untuk menjalankan fungsi kelistrikan.
Perlu diingat bahwa aki mobil/motor dirancang untuk keperluan SLI (Starting Light Ignition), dan bukan untukdeep-cycle. Bila daya listrik aki mobil/motor dikuras terus hingga 50% atau lebih dari kapasitas totalnya, aki akan cepat rusak. Untuk mencegah hal tersebut, maka pengisian kembali/pengecasan/recharge aki secara optimal adalah hal yang paling penting untuk merawat dan mendukung umur aki/accu Anda.




sumber:

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menentukan Top Sebelum Stel Klep

Cuk Yamaha Vega ZR

Cara Mengganti Oli Mesin Yamaha Mio